Mukjizat Paha Kambing Beracun Berbicara Kepada Nabi Muhammad ﷺ

Tulisan singkat ini akan membahas tentang salah satu mukjizat Nabi Muhammad ﷺ yaitu daging paha kambing yang berbicara kepada beliau ﷺ saat di Khaibar.

Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang status kematian beliau ﷺ, apakah beliau meninggal biasa ataukah mati syahid.

Hadits Tentang Paha Kambing Berbicara kepada Nabi Muhammad ﷺ

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, ”Bahwasannya Nabi ﷺ menggemari daging bagian paha.” Dia berkata lagi, ”Nabi ﷺ diracun dengan daging bagian paha. Beliau memandang bahwa kaum Yahudi telah meracuni dirinya.”

[Hadits riwayat Abu Dawud dalam As Sunan (3780). Di dalam sanadnya terdapat Zuhair, dia perawi yang diperdebatkan, kemudian Abu Ishaq As Sabi’i, dia adalah perawi yang menyembunyikan keberadaan aib di dalam hadits ini (mudallis).

Hadits ini mengandung banyak redaksi ‘an (dari) dalam sanadnya. Sa’ad bin ‘Iyadh adalah perawi yang jujur. Ada banyak bukti pendukung yang mengangkat derajat hadits ini menjadi hasan lighairihi.]

Baca juga: Hukum Berkurban Dengan Cicilan

Penjelasan Hadits Paha Kambing Beracun

Hadits Nabi Dicarun dengan paha kambing oleh Wanita Yahudi
Sumber: shopify.com

Perkataan Ibnu Mas’ud: “Nabi ﷺ diracun dengan daging bagian paha.” Yaitu diletakkan racun di paha kambing itu. Peristiwa ini terjadi pada perang Khaibar. Hadits ini menunjukkan kegemaran Nabi pada daging paha sudah populer dan jamak dikenal.

Perkataan Ibnu Mas’ud: “Beliau memandang bahwa kaum Yahudi telah meracuni dirinya.” Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu meyakini atau menduga bahwa kaum Yahudi telah meracun beliau.

Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kaum Yahudilah yang sebenarnya meletakkan racun pada daging paha tersebut. Mereka menugaskan seorang wanita bernama Zainab binti Al-Harits untuk membuatkan makanan untuk beliau dan meletakkan racun di atasnya.

Mereka bermaksud hendak membunuhnya. Lantas Zainab bertanya, “Bagian daging mana yang paling dia sukai.”

Dijawab, ”Daging bagian paha.”

Wanita itu kemudian meletakkan racun pada daging kambing secara keseluruhan namun memperbanyak kadar racun pada daging bagian paha. Ketika beliau menggigitnya (dengan gigi depan), Allah Ta’ala menjadikan daging paha itu berbicara.

Daging paha itu memberitahu Nabi bahwa daging tersebut beracun. Akhirnya Nabi pun memuntahkan makanan yang berada di dalam mulutnya.

Kemudian wanita bernama Zainab tadi datang kepada Nabi dalam keadaan memeluk Islam. Ketika Nabi menyuruhnya mengaku, ia pun mengaku telah menjadi seorang Muslimah.

Ia berkata, ”Saya katakan, jika kamu seorang raja, sekarang kami bisa hidup tenang darimu dan jika kamu seorang Nabi maka Allah akan melindungimu.”

Nabi tidak mengalami dampak apa-apa dari daging ini. Tetapi sahabat Bisyr bin Al Barra’ sudah memakan daging ini. Ia pun meninggal karenanya. Pihak keluarganya menuntut darah Zainab. Ia kemudian ditangkap dan dibunuh. [Lihat Sunan Abi Dawud (4512) dan kitab hadits yang lain.]

Dalam Shahih Al-Bukhari (4428) disebutkan hadits riwayat ‘Aisyah. Ia berkata, ”Saat sedang sakit yang membawa kepada meninggalnya Rasulullah ﷺ, beliau bersabda, ”Wahai ‘Aisyah, aku masih merasakan rasa sakit akibat dari makanan yang aku makan di Khaibar. Dan sekarang ini adalah saatnya urat nadiku terputus karena pengaruh racun tersebut.”

Al Abhar adalah urat nadi yang bersambung dengan jantung. Apabila ia terputus, maka seseorang akan mati. Allah Ta’ala melindungi Nabi-Nya dari racun tersebut sehingga ia tidak bisa membunuh beliau.

Sementara itu Allah menghendaki efek racun dari daging yang beliau masukkan ke dalam mulutnya tetap bertahan dalam tubuhnya hingga beliau wafat.[i]

Kisah paha kambing yang berbicara kepada Nabi Muhammad ﷺ di atas menegaskan bahwa hal itu merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad ﷺ dan sekaligus bukti kebenaran firman Allah Ta’ala dalam Al-Quran bahwa orang Yahudi telah membunuh Nabi Allah dalam jumlah yang banyak.

Terbunuhnya Nabi Muhammad ﷺ tidak bertentangan dengan ayat yang menyatakan bahwa Allah akan melindunginya dari kejahatan manusia (Al Maidah: 67). Nabi ﷺ meninggal setelah kena racun dalam kurun waktu 3 tahun setelah kejadian.

Setelah diracun, Nabi ﷺ masih memimpin pasukan, menerjuni sejumlah perang besar, menerima utusan, menjalani kehidupan sehari – hari secara alami seperti biasa dan seterusnya. Racun tersebut tidak bisa bereaksi fatal seketika seperti yang direncanakan.

Setelah menyampaikan risalah, menjalankan amanah, menasehati umat dan berjihad dengan sebenar-benar jihad maka Allah berkehendak untuk menjalankan sunnatulah kepada setiap orang. Bahwa setiap yang berjiwa akan merasakan kematian.

Sementara, berbagai luka, duka dan derita yang dialami oleh Nabi ﷺ di jalan Allah itu hanyalah untuk meninggikan derajatnya, memperbesar pahalanya di sisi Allah Ta’ala dan agar menjadi teladan bagi para dai, ulama dan para Muslihun – para pembaharu umat Islam setelah kematian beliau.

Beliau meninggal karena sakit panas dan sakit kepala yang di antara sebabnya adalah racun yang ditaburkan di paha kambing yang beliau makan saat di Khaibar.

Pengaruh racun yang menyebabkan kematian beliau itu hanyalah untuk meninggikan derajat dan menambah mulia kedudukannya di sisi Allah.

Baca juga: Kisah Dusta Tsa’labah

Apakah Nabi ﷺ Mati Syahid Karena diracun?

Dalam kisah tersebut, ada pembahasan menarik yang menjadi pertanyaan. Apakah Nabi ﷺ Mati Syahid Karena Diracun?

Di dalam Markaz Fatwa, di bawah pengawasan Syaikh Dr. ‘Abdullah Al-Faqih Asy-Syinqithi disebutkan bahwa Nabi kita ﷺ mati sebagai syahid sebagaimana pernyataan mayoritas ahli ilmu meskipun beliau meninggal di atas tempat tidurnya.[ii]

Sebagian Ahli ilmu yang menyatakan bahwa Rasulullah ﷺ mati syahid adalah sebagai berikut:

1. Imam Zuhri rahimahullah

قال الزهري : فتوفي رسول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ شهيدًا (زاد المعاد ـ خيبر)

Imam Az Zuhri berkata, ”Rasulullah ﷺ meninggal dalam keadaan syahid.” (Zâdul Ma’âd-Khaibar)[iii]

2. Menurut Ibnu Mas’ud dan lainnya

Menurut Abdullah bin Mas’ud dan yang lainnya berpandangan bahwa Nabi ﷺ meninggal sebagai syahid karena racun yang beliau makan di Khaibar.[iv]

3. Menurut Imam Az Zarqani

Menurut Imam Az Zarqani berkata dalam Syarhul Mawâhib Al Laduniyyah, juz 8 halaman 260:

ومن المعجزة أنه لم يُؤثر فيه في وقته ؛ لأنهم قالوا : إن كان نبيًّا لم يضره ، وإن كان مَلَكا استرحنا منه فلمَّا لم يُؤثر فيه تقينوا نبوته حتى قيل :إن اليهودية أسلمت ، ثم نقض عليه بعد ثلاث سنوات لإكرامه بالشهادة

“Salah satu mukjizat Nabi ﷺ adalah beliau tidak terpengaruh oleh racun seketika itu juga, sebab mereka (kaum Yahudi) berkata, ‘Jika dia seorang Nabi, maka racun itu tidak akan membahayakan dirinya; tetapi jika ia seorang raja, maka kami terbebas darinya.’

Ketika racun itu tidak ada pengaruhnya dalam tubuh beliau, mereka menjadi yakin akan kenabian beliau. Sampai-sampai ada yang menyatakan bahwa perempuan Yahudi tersebut masuk Islam. Kemudian racun itu bereaksi di tubuh beliau setelah tiga tahun, untuk memuliakan beliau dengan syahadah (kematian syahid).”[v]

4. Menurut Ibnu Ishaq

Ibnu Ishaq menyebutkan di dalam As-Sirah bahwa Nabi ﷺ meninggal sebagai syahid.[vi]

Dengan hal itu Rasulullah mendapatkan tambahan keutamaan syahadah, meskipun kedudukan tersebut masih di bawah keutamaan kedudukan kenabian. Allahu a’lam.

Tulisan ini Mukjizat paha kambing beracun pertama kali diupload pada 21 Juni 2021


[i] Lihat Syarah Syamail Nabi Muhammad ﷺ , Imam At Tirmidzi: Penjelasan Lengkap Kepribadian dan Karakter Rasulullah. Pensyarah: Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr. Pustaka Al Kautsar, Jakarta, Cetakan pertama, Februari 2020, hal. 223-225.

[ii]Lihat:https://www.islamweb.net/ar/fatwa/104689/%D9%85%D9%88%D8%AA%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%B3%D9%88%D9%84%D8%B5%D9%84%D9%89%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87%D9%88%D8%B3%D9%84%D9%85%D8%B4%D9%87%D9%8A%D8%AF%D8%A7%D9%81%D9%8A%D8%B3%D8%A8

[iii] Lihat: https://fatwa.islamonline.net/2909

[iv] Ibid.

[v] Ibid.

[vi]Lihat:https://www.islamweb.net/ar/fatwa/50756/%D9%85%D8%AF%D9%89%D8%A3%D8%AB%D8%B1%D8%A7%D9%84%D8%B3%D9%85%D8%A7%D9%84%D8%B0%D9%8A%D8%AF%D8%B3%D8%AA%D9%87%D8%A7%D9%84%D9%8A%D9%87%D9%88%D8%AF%D9%8A%D8%A9%D9%81%D9%8A%D9%85%D9%88%D8%AA%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A

Leave a Comment