Masuk Islam Karena Hadiah Kambing Dari Nabi

Ada kisah menarik, Orang kafir yang masuk Islam karena mendapat hadiah kambing dari nabi. Tak hanya itu, dia bahkan langsung mengajak kaumnya untuk masuk Islam.

Ini bukan cerita khayal. Ini nyata adanya. Semua terjadi, setelah keislamannya tanpa menunggu lama.

Daya tariknya bukan pada kambingnya. Tapi pada orang yang memberinya, yaitu Rasulullah ﷺ.

Beliau memberi orang kafir tersebut dalam jumlah yang sangat banyak. Kedermawanan yang langka tanpa khawatir terhadap kemiskinan telah merubah keyakinannya seketika.

Kemuliaan akhlak seseorang menjadi daya tarik yang kuat bagi orang lain untuk mengikuti cara hidup Islam yang dijalaninya.

Bahkan orang kafir pun bisa tertarik kepada Islam karena mulianya akhlak seseorang.

Nabi ﷺ adalah manusia terbaik akhlaknya di bawah kolong langit ini sejak Nabi Adam ‘alaihis salam hingga hari kiamat kelak.  Beliau dikenal sangat dermawan, jujur dan pemberani.

Kedermawanan beliau ﷺ begitu menakjubkan sehingga orang yang sangat membencinya, seperti Shafwan bin Umayyah bin Khalaf, berubah menjadi sangat mencintainya.

Hadits yang Menerangkan Orang Kafir Masuk Islam Karena Hadiah Kambing

Berikut beberapa hadits yang menerangkan kisah orang kafir masuk Islam karena hadiah kambing.

1. Hadits riwayat Muslim dari Anas radhiyallahu ‘anhu

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ فَأَعْطَاهُ إِيَّاهُ فَأَتَى قَوْمَهُ فَقَالَ أَيْ قَوْمِ أَسْلِمُوا فَوَاللَّهِ إِنَّ مُحَمَّدًا لَيُعْطِي عَطَاءً مَا يَخَافُ الْفَقْرَ فَقَالَ أَنَسٌ إِنْ كَانَ الرَّجُلُ لَيُسْلِمُ مَا يُرِيدُ إِلَّا الدُّنْيَا فَمَا يُسْلِمُ حَتَّى يَكُونَ الْإِسْلَامُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا

Dari Anas radhiallahu ‘anhu, ia berkata, “Ada seorang laki-laki meminta kepada Nabi ﷺ kambing  yang berada di antara dua gunung. Rasulullah ﷺ  pun memberikan kambingnya kepada orang itu.

Lalu orang itu datang kepada kaumnya seraya berkata, “Hai, kaumku! Masuklah kalian semua ke dalam Islam! Demi Allah, sesungguhnya Muhammad benar-benar memberi pemberian (dalam jumlah besar) tanpa takut miskin.”

Maka Anas berkata, ”Lelaki tersebut meski masuk Islam tujuannya hanya menginginkan harta dunia, maka tidaklah dia memeluk Islam sehingga Islam itu lebih dicintainya dari pada dunia dan apa yang ada di atasnya.” [Hadits riwayat Muslim, di dalam Shahih Muslim  no. 2312]

 عَنْ مُوسَى بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَا سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ قَالَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ فَأَعْطَاهُ غَنَمًا بَيْنَ جَبَلَيْنِ فَرَجَعَ إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ أَسْلِمُوا فَإِنَّ مُحَمَّدًا يُعْطِي عَطَاءً لَا يَخْشَى الْفَاقَةَ

Dari Musa bin Anas dari ayahnya (yaitu Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu), dia berkata, ”Tidak pernah Rasulullah ﷺ dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya. Pada suatu hari datang kepada beliau seorang laki-laki, lalu diberinya kambing di antara dua gunung.

Kemudian orang itu pulang ke kaumnya dan berseru kepada mereka, “Hai, kaumku! Masuk Islamlah kalian semuanya! Sesungguhnya Muhammad telah memberi suatu pemberian (yang banyak) tanpa  merasa takut miskin.” [Hadits riwayat Muslim, di dalam Shahih Muslim  no. 2312]

2. Hadits riwayat Ibnu Hibban dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu

– أنَّ رجُلًا أتى النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فأعطاه غنَمًا بيْنَ جبَلَيْنِ فأتى الرَّجُلُ قومَه فقال : أيْ قومِ أسلِموا فواللهِ إنَّ مُحمَّدًا صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يُعطي عَطاءَ رجُلٍ ما يخافُ الفاقةَ وإنْ كان الرَّجُلُ لَيأتي رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ما يُريدُ إلَّا دنيا يُصيبُها فما يُمسي حتَّى يكونَ دِينُه أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا وما فيها

Dari Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi ﷺ. Lantas Beliau ﷺ memberinya kambing yang berada di antara dua gunung.

Kemudian dia mendatangi kaumnya lalu berkata, ” Wahai kaumku masuklah kalian ke dalam Islam. Demi Allah! sesungguhnya Muhammad benar-benar memberikan suatu pemberian kepada seseorang tanpa rasa takut terhadap kemiskinan.

Anas berkata, ”Meskipun lelaki itu benar-benar mendatangi Nabi ﷺ  dan  tidak ada yang dia kehendaki kecuali untuk mendapatkan dunia, namun belum sampai sore hari agamanya menjadi sesuatu yang lebih dia cintai daripada dunia dan isinya.”[Shahih Ibnu Hibban no. 6373]

Penjelasan Makna Hadits

1. Syarah hadits  riwayat Muslim di dalam Al Mausu’ah Al Haditsiyyah

Di dalam hadits ini disebutkan seorang lelaki meminta Nabi ﷺ kambing di antara dua gunung, maksudnya: kambing yang memenuhi antara dua gunung tersebut, kambing yang banyak.

Maka Rasulullah ﷺ memberinya dengan memenuhi permintaannya. Maka dia mendatangi kaumnya, maksudnya: dia takjub dengan kedermawanan Nabi ﷺ .

Sehingga dia meminta mereka agar masuk Islam. Sesungguhnya Islam menunjukkan kepada akhlak yang mulia.

Kemudian dia bersumpah dengan nama Allah bahwa Muhammad memberikan dalam jumlah besar, maksudnya pemberian yang sangat banyak. Dia tidak khawatir terhadap kemiskinan.  

Selanjutnya Anas radhiyallahu ‘anhu menjelaskan dengan mengatakan: “Lelaki tersebut meski masuk Islam tujuannya hanya menginginkan harta dunia, setelah itu tidaklah dia memeluk Islam sehingga Islam itu lebih dicintainya dari pada dunia dan apa yang ada di atasnya.”

Maksudnya adalah tidak lama setelah dia masuk Islam, kemudian Islam itu menjadi sesuatu yang paling dia cintai.

Yang dimaksud adalah pria itu menampakkan Islam pada mulanya adalah untuk kepentingan dunia bukan  untuk tujuan yang benar di hatinya.

Tidak lama kemudian dadanya lapang menerima hakikat iman dan menjadi kokoh di dalam hatinya sehingga ketika itulah Islam lebih dia cintai daripada  dunia.[i]

Baca juga: Hadits Setan Ibarat Serigala

2. Syaikh Abdurrahman bin Fahd Al Wad’an Ad Dausari

Ada beberapa faedah terkait hadits di atas (yang dalam riwayat Muslim):

a. Faedah pertama

Hadis ini menjelaskan satu kaidah agung dalam akhlak Islam yang paling bermanfaat dalam bermuamalah dengan manusia dan berdakwah kepada Allah Ta’ala, yaitu kaidah: Berbuat baik kepada orang lain.

Berbuat baik kepada orang lain itu banyak bentuknya. Di antaranya adalah: 

  • Berbuat baik kepada mereka dengan harta.
  • Berbuat baik kepada mereka dengan kerja keras dan mencurahkan waktu untuk menyelesaikan problem mereka dan mengkaji persoalan mereka.
  • Mengorbankan pengaruh untuk membela mereka.

Rasulullah ﷺ berbuat kebaikan kepada manusia dalam berbagai bentuk, bersabar atas mereka, sangat ingin agar manusia mendapatkan hidayah dengan segala cara yang disyariatkan.

Anas Radhiyallahu ‘anhu berkata:

مَا سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ

“Tidak pernah Rasulullah ﷺ  dimintai sesuatu karena Islam, melainkan selalu dipenuhinya.” [Hadits riwayat Muslim no. 2312]

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:

ما سئل رسول الله صلى الله عليه وسلم شيئًا قط فقال: لا

“Rasulullah ﷺ tidak pernah diminta sesuatu pun kemudian menjawab tidak.”

[Hadits disepakati oleh Al Bukhari dan Muslim. Al Bukhari dalam kitab Al Adab Bâb Husnul Khuluq was Sakhâ’ wa Mâ Yukrahu minal Bukhl, 5/2244 (5687) dan Muslim dalam Kitab Al Fadhâil Bâb Mâ Suila Rasûlullâhi ﷺ Syaian Qaththu Faqâla: Lâ wa Katsratu ‘athâihi, 4/1805 (2311) dan ini lafazh Muslim ]

b. Faedah kedua

Berbuat ihsan dan melakukan hal yang makruf termasuk akhlak mulia yang paling tinggi.

Abdullah bin Mubarak rahimahullah Ta’ala berkata saat menerangkan akhlak yang baik:

بَسْط الوَجْه ، وبَذْل المعروف ، وكَفّ الأذى

“Wajah yang menyenangkan, melakukan hal yang makruf dan menahan diri dari menyakiti orang lain.”

[Hadits riwayat At Tirmidzi 4/363 (2005) dan Imam An Nawawi dan selainnya dari Al Hasan Al Bashri yang semacam itu: (Syarhun nawawi ‘ala Shahih Muslim 15/78, wal Adab Asy Syar’iyyah 2/197)]

Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling baik akhlaknya. Allah telah memuji akhlak Rasul-Nya ﷺ  dengan firman-Nya:

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan Sesungguhnya engkau benar-benar berada di atas akhlak yang agung.” [ Al Qalam: 4]

Allah Ta’ala juga berfirman saat memerintahkan beliau ﷺ untuk melakukan akhlak yang paling utama:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ

“Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.” [Al A’râf: 199]

Makna perintah tersebut adalah hendaklah kamu menyambung orang yang memutus hubungan denganmu, dan memberi orang yang tidak memberimu dan memaafkan orang yang menzhalimimu.

Jakfar Ash Shadiq rahimahullah berkata, ”Di dalam Al Quran tidak ada ayat yang lebih mengumpulkan akhlak-akhlak mulia dibanding ayat ini.”

[Lihat: fathul Bari 8/306, Faidhul Qadîr 3/489 dan Madârijus Sâlikîn 2/304.]

C. Faedah ketiga

Bolehnya melunakkan hati manusia agar menerima Islam dan kebaikan dengan sarana-sarana yang sesuai syariat dan mubah.

Ini merupakan sesuatu yang paling baik yang seyogyanya dipegang teguh oleh kaum muslimin secara umum dan para ahli ilmu dan para dai secara khusus.

Dengan cara seperti ini memungkinkan untuk menarik manusia kepada kebaikan dan hal yang makruf. Bukan dengan kekasaran, sikap antipati, wajah cemberut dan caci maki.

Dengan tertariknya mereka maka akan menarik orang-orang di belakang mereka. Ini karena setiap orang itu memungkinkan untuk menjadi duta bagi orang-orang di belakangnya seperti istrinya, anak-anaknya, para sahabatnya.

Bisa jadi seseorang menjadi baik karena kata-kata yang baik, atau hadiah atau bantuan material atau moril kemudian menjadi hidayah umat di belakangnya, mereka terpengaruh dengan hal itu.

Oleh karena itu, hendaklah para dai yang berdakwah kepada Allah Ta’ala mencurahkan apa yang mungkin untuk menarik manusia kepada kebaikan yang mereka diberi nikmat dengan kebaikan tersebut. Teladan mereka dalam hal itu adalah Rasulullah ﷺ.[ii]

Demikian tadi penjelasan ringkas tentang orang kafir yang masuk Islam karena hadiah kambing dalam jumlah yang sangat besar.

Islam adalah ajaran yang dalam dirinya sendiri itu memiliki daya tarik yang sangat kuat bagia siapa saja yang memikirkannya dengan jernih dan benar.

Bila Islam itu ditawarkan kepada manusia oleh orang-orang yang memiliki kepribadian istimewa di mata manusia maka akan melipatgandakan daya tarik Islam di mata umat manusia. Wallahu ‘alam.

Semoga bermanfaat.

Tulisan Masuk Islam Karena Kambing pertama kali diunggah pada 11 Juni 2021


[i] Lihat: https://dorar.net/hadith/sharh/17364

[ii] Lihat: https://www.alukah.net/sharia/0/109162/

Sumber gambar https://unsplash.com/photos/9wiql9dn6CU

Leave a Comment