Arti Man Shabara Zhafira

Mahfudzat Man Shabara Zhafira sering terdengar di telinga oleh masyarakat Indonesia. Bahkan ada yang menjadikan sebagai nasyid yang menarik.

Lalu, apa arti Man Shabara Zhafira? Bagaimana tulisan arab yang benar? Apa penjelasannya? Berikut tulisan terkait semua hal itu:

Tulisan Arab Man Shabara Zhafira

مَنْ صَبَرَ ظَفِرَ

Man shabara zhafira

Arti Man Shabara Zhafira

Siapa yang sabar niscaya akan menang atau berjaya

Penjelasan Man Shabara Zhafira

Sabar adalah salah satu kata serapan dari bahasa Arab yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Ia menjadi bahasa Indonesia. Konsep makna yang terkandung dalam Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia tidak jauh berbeda.

Dalam Bahasa Indonesia arti kata sabar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:

  1. tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati); tabah.
  2. tenang; tidak tergesa-gesa; tidak terburu nafsu.

Dalam Bahasa Arab juga demikian kurang lebih maknanya, sebagaimana disebutkan dalam al-maany.com, sebuah website kamus multi bahasa, makna kata sabar adalah:

صبَر الشَّخصُ: رَضِي، تَجَلَّدَ، تَحَمَّلَ، اِحْتَمَلَ ، انتظر في هدوء واطمئنان دون شكوى ولم يتعجَّل

‘Orang itu bersabar’ artinya rela, bersikap kukuh, mampu menanggung kesulitan, kuat bertahan, menunggu dengan senyap dan tenang tanpa keluhan dan tidak tergesa-gesa.

Kemenangan atau kejayaan seringkali dikaitkan dengan kemenangan dalam capaian atau perolehan yang bersifat duniawi.

Baik berupa prestasi kerja atau prestasi akademis yang cemerlang dan mengagumkan. Biasanya semua itu memang merupakan buah dari sifat sabar.

Tidak pernah ada ceritanya orang yang tidak sabar berhasil meraih kemenangan dalam bidang apa pun. Kecuali bila ada kecurangan atau memakai cara-cara yang culas.

Baca juga: Arti Man Jadda Wajada

Contoh Man Shabara Zhafira

kaligrafi man shabara zhafira bahasa arab

Salah seorang cendekiawan Muslim paling terkenal di Indonesia, yaitu Prof.Dr. Baharudin Jusuf Habibi.

Beliau, -yang lebih akrab dengan nama panggilan B.J. Habibi- memiliki ciri khas yang sangat menonjol selain kecerdasannya yang istimewa, yaitu kesabaran.

Beliau memiliki daya tahan untuk belajar dan bekerja dalam waktu yang sangat lama.

Beliau terbiasa tidur hanya 4 jam dalam sehari sejak masa sekolah dan kuliah hingga menjadi presiden ke 3 RI. Itu merupakan salah satu faktor kunci kesuksesan beliau.

Ini menunjukkan bahwa kecerdasan saja bukan jaminan bagi seseorang untuk berhasil meraih mimpi-mimpi yang dia idamkan bila tidak ada sifat sabar yang mengiringinya.

Baca juga: Penjelasan Man Saara ‘Ala Darbi

Man Shabara Zhafira Urusan Akhirat

penjelasan man shabara zhafira arab
https://id.pinterest.com/pin/787918897294159315/

Hal ini berlaku bukan hanya di dunia ilmu dan dunia kerja atau usaha saja. Namun sebenarnya sabar itu juga salah satu bekal mutlak untuk selamat dan berjaya di dunia dan akhirat menurut tinjauan syariat.

Ini mengingat posisi sabar bagi iman itu ibarat posisi kepala bagi tubuh sebagaimana ungkapan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:

الصَّبْرُ مِنَ الْإِيمَانِ، بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ

” (Posisi) Sabar bagi iman itu sebagaimana posisi kepala bagi tubuh.” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf (6/172)

Ungkapan dari Ali bin Abi Thalb radhiyallahu ‘anhu tersebut selaras dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا ۖ وَكَانُوا بِآيَاتِنَا يُوقِنُونَ

Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. [As-Sajdah: 24]

Imam ath-Thabari rahimahullah menjelaskan perkataan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu sebagai berikut, “Memang benar kata-kata Ali. Hal ini karena iman adalah mengetahui dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.

Jadi, siapa saja yang tidak bersabar untuk mengamalkan syariat maka tidak berhak menyandang sebutan iman secara mutlak. Bersabar untuk mengamalkan syariat itu sama saja dengan kepala bagi tubuh manusia. Tidak akan sempurna tubuh manusia itu kecuali dengan kepala.” [Syarh Shahih Al-Bukhari (9/284)]

Hanya saja perlu dipahami bahwa konsep sabar dalam Islam itu tidak sama persis dengan konsep sabar secara bahasa.

Sabar dalam tinjauan syar’i menurut para ulama adalah ungkapan yang mencakup tiga komponen utama:

1. Sabar dalam mentaati Allah Ta’ala.

2. Sabar untuk tidak bermaksiat kepada Allah Ta’ala.

3. Sabar dalam menerima musibah

Seorang muslim akan sampai kepada tingkatan imamah atau kepemimpinan dalam agama sebagaimana disebutkan dalam surat As-Sajdah ayat 24 tadi bila dia mampu bersabar dalam tiga hal tersebut dengan kesabaran yang indah.

Sabar yang kuat dan penuh keridhaan.

Selain itu masih harus memenuhi satu syarat lagi yaitu memiliki keyakinan yang penuh dengan al-Quran tanpa keraguan.

Dengan sabar dan yakin yang sempurna akan tercapailah kepemimpinan dalam agama. Menjadi pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Dan di akhirat, orang-orang yang bersabar pula yang akan mendapatkan kemenangan besar berupa pahala tanpa batas. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. [Az-Zumar: 10]

Dengan demikian jelaslah sudah kebenaran kalimat mutiara Man shabara zhafira, siapa yang bersabar akan menang atau berjaya. Menang dan jaya di dunia dan akhirat, bukan dunia saja.

Untuk itu marilah kita sempurnakan kesabaran kita sekuat mungkin dan terus memohon kepada Allah Ta’ala agar kita diberi kesabaran dan keikhlasan serta ‘afiyah atau keselamatan dalam berpegang teguh kepada ajaran agama Islam, karena itulan jalan kemenangan sejati dalam hidup.

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَمَّا بَرَزُوا لِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ قَالُوا رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

فَهَزَمُوهُمْ بِإِذْنِ اللَّهِ وَقَتَلَ دَاوُودُ جَالُوتَ وَآتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَهُ مِمَّا يَشَاءُ ۗ

Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: “Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir”.

Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. [Al-Baqarah: 250-251]

Rasulullah ﷺ bersabda,

وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ ، وَمَا أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنْ الصَّبْرِ

“Siapa yang terus berusaha untuk bersabar maka Allah akan menjadikannya mampu bersikap sabar. dan tidak ada anugerah Allah yang diberikan kepada seseorang yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran.” [Hadits riwayat Al-Bukhari (1469) dan Muslim (1053) dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu]

Kaligrafi Man Shabara Zhafira

Berikut beberapa kaligrafi terkait mahfudzat man shabara zhafira

apa arti dari man shabara zhafira brainly
https://mobile.twitter.com/HatSanati/status/636450604982882304
man shabara zhafira tulisan arab yang benar
https://khaled1.myportfolio.com/mn-sbr-thfr
makna man shabara zhafira in english
https://id.pinterest.com/pin/542613455089508207/
man jadda mahfudzat wajada man shabara zhafira artinya
https://ar-ar.facebook.com/569003863563964/posts/773540266443655/
Gambar Kaligrafi Man Shobaro Dzofira
https://id.pinterest.com/pin/682928730992725032/

Semoga bermanfaat.

Tulisan Man Shabara Zhafira pertama kali diunggah pada 30 Juli 2021

Leave a Comment