Adabul Mar-i Khoirun Min Dzahabihi

Adabul Mar’i Khoirun Min Dzahabihi artinya Adab Seseorang Lebih Baik Dari Emasnya (Hartanya).

Pembahasan mahfuzhat kali ini adalah tentang nilai dari adab bagi seorang Muslim. Adab seseorang jauh lebih berharga dan lebih bernilai dari harta kekayan yang dia miliki.

Tulisan Arab Adabul Mar’i Khoirun Min Dzahabihi

آدَابُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ

Adabul mar’i khairun min dzahabihi

Arti Adabul Mar’i Khoirun Min Dzahabihi

Artinya:

Adab seseorang lebih baik dari emasnya (hartanya)

Pengertian Adab

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan utuh tentang betapa tingginya nilai adab bagi seseorang sehingga jauh lebih berharga dari harta yang dia miliki, kita perlu membahas tentang keutamaan adab dalam Islam.

Adab adalah melakukan perkataan atau perbuatan yang terpuji. Adab adalah melakukan hal-hal yang utama dan meninggalkan hal-hal yang hina.

Adab adalah menghormati orang-orang yang berada di atas anda dan bersikap lembut kepada orang yang berada di bawah Anda. Adab adalah berpegang teguh dengan akhlak yang mulia. Allah Ta’ala befirman,

وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan Sungguh engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung.” [Al-Qalam: 4]

‘Athiyah al-‘Aufa berkata, “Benar-benar berada di atas adab yang agung.”

Adab adalah bertakwa kepada Allah Ta’ala, mentaati-Nya dan bersikap waspada agar tidak bermaksiat kepada-Nya.

Mujahid rahimahullah (seorang ahli tafsir) saat menjelaskan firman Allah Ta’ala,

قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ

“Jagalah diri kalian dan keluarga kalian..” [At-Tahrim: 6]

Berkata:

أَوْصُوا أنفسَكم وأهليكم بتقوى الله وأَدِّبُوهُم

”Berwasiatlah kepada diri kalian sendiri dan keluarga kalian agar bertakwa kepada Allah dan didiklah mereka.”

Adab adalah ungkapan yang baik, keindahan pesan, keindahan dalam berbicara, penyampaian yang bagus, cakap dalam berinteraksi, berpenampilan baik, keindahan ruh dan akhlak.

Adab bukan hanya sekedar kefasihan dan kemahiran berkomunikasi serta menghafal ilmu dan syair Arab.

Namun adab adalah seseorang berakhlak dengan akhlak yang baik, merasa senang dengan nikmat yang Allah berikan kepada orang lain, meninggalkan hasad, bersih dari dengki.

Siapa yang sempurna akalnya dan indah adabnya akan sedikit bicaranya, panjang diamnya, bagus ucapannya dan terlihat jelas sifat santunnya.[i]

Keutamaan Adab Dalam Al-Quran

Di antara ayat yang menunjukkan betapa adab memiliki kedudukan yang sangat sentral dalam ajaran Islam adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ -٢-

Dia-lah yang Mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata, [Al-Jumu’ah: 2]

Dakwah Rasulullah ﷺ mencakup 3 komponen sebagaimana disebutkan dalam ayat tersebut. ketiga komponen dakwah tersebut adalah tabligh, tazkiyah an taklim.

Tazkiyah adalah pendidikan jiwa untuk menerapkan Islam dan melaksanakan perintah ajaran Islam serta menjauhi larangannya juga berakhlak dengan akhlak utama dan adab yang tinggi yang diserukan oleh Islam.

Rasulullah ﷺ telah menjalankan peran tarbiyah dan tazkiyah kepada para sahabatnya. Mendidik mereka dengan adab-adab Islam hingga mereka beralih dari kasar dan keras menjadi lembut, berakhlak mulia dan bersikap rendah hati. Mereka berakhlak dengan akhlak Rasulullah ﷺ yang akhlaknya adalah al-Quran.

Para sahabat radhiyallahu ‘anhum meneruskan peran agung ini dalam menyebarkan Islam. Mereka sangat bersemangat mengajari adab kepada murid-urid mereka dari kalangan tabi’in sebelum mengajarkan ilmu.

Mereka mengarahkan para tabi’in agar berakhlak dan beradab yang sesuai bagi seorang penuntut ilmu baik kepada dirinya sendiri, keluarganya, para gurunya, saudara-saudaranya dan semua orang di sekitarnya. Setelah itu peran tersebut beralih kepada para tabi’in.

Mereka menjadi para guru dalam adab dan ilmu bagi para muridnya. Demikianlah keadaannya dari satu generasi ke generasi. Mereka belajar adab sebagaimana mereka belajar ilmu.[ii]

Keutamaan Adab Dalam Hadits Nabi

Adab memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Dalam kitab-kitab hadits, baik Shahih Al- Bukhari dan Muslim maupun kitab-kitab-kitab sunan, senantiasa ada sebuah bab khusus yang di dalamnya dikumpulkan hadits – hadits yang membahas tentang adab.

Lihat saja kitab al-Adab dalam shahih al-Bukhari, kitab al-Adab dalam Shahih Muslim, Kitab al-Adab dalam Sunan Abi Dawud, kitab al-Adab dalam Sunan At-Tirmidzi. Betapa agungnya adab dalam Islam. Betapa tinggi kedudukannya dalam sunnah dan syariah.[iii]

di antara hadits Nabi ﷺ tentang ketamaan akhlak yang tinggi adalah sebagai berikut:

أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ

“Aku menjamin sebuah rumah di pingiran surga bagi siapa saja yang meninggalkan perdebatan meskipun dia dalam posisi benar, dan sebuah rumah di tengah surga bagi yang meninggalkan dusta meskipun cuma bercanda dan sebuah rumah di tempat tertinggi di surga bagi orang yang bagus akhlaknya.”

[Hadits riwayat Abu Dawud (4800), Ath-Thabrani di dalam al-Kabir (8/98) dan al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubra (10/420) (21176). Dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih At-Targhib (2648)]

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ ‏”‏ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ‏”‏ ‏.‏ وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ ‏”‏ الْفَمُ وَالْفَرْجُ ‏”

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,”Rasulullah ﷺ ditanya, apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam surga, maka beliau menjawab,”Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.”

Dan beliau ditanya apakah yang paling banyak memasukkan manusia ke dalam neraka, beliau menjawab,”Mulut dan kemaluan.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi (2004), Ahmad (2/442) (9694) dan Ibnu Hibban (2/224). dihasankan oleh al-Albani dalam Shahih At-Targhib (2642)]

أَكْمَلُ المُؤمِنِينَ إِيمَانًا أَحسَنُهُم خُلُقًا

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” [Hadits riwayat At-Tirmidzi (1162) dan Ahmad (2/250) (7396). At Tirmidzi mengatakan hasan shahih.][iv]

Dan masih banyak lagi hadits yang berbicara tentang keutamaan adab dan akhlak yang mulia. Dari penjelasan di atas kita bisa memahami mengapa akhlak seseorang itu bisa lebih baik bagi seseorang daripada hartanya.

Kalau seseorang memiliki harta namun tidak memiliki akhlak mulia, hampir bisa dipastikan dia akan mudah sekali terperangkap dalam jerat-jerat hawa nafsu dan setan. Dia akan cenderung bersikap boros, sombong dan menghinakan orang lain berdasarkan harta yang dimiliki.

Hartanya bisa menjadi sumber malapetaka baginya. Adapun akhlak yang bagus itu pasti akan mengantarkan ke surga bila didasari dengan iman kepada Allah.

Sedikitnya harta seseorang tidak akan menyebabkan dia mudah terjerumus ke dalam perilaku tercela selama ada akhlak dan adab yang tinggi.

Selain itu orang yang berkedudukan tinggi dan berharta kalau berakhlak buruk pasti akan dijauhi orang lain. Bahkan Nabi Muhammad ﷺ sekalipun diperingatkan dari hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. [Ali Imran: 159]

Berikut arti Adabul Mari Khoirun min dzahabihi beserta penjelasannya.


[i] https://khutabaa.com/ar/article/%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%AF%D8%A8

[ii] Adabu Thalibil ‘ilmi, Dr. Anis Ahmad Kurzun, hal. 22-23.

[iii] https://khutabaa.com/ar/article/%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%AF%D8%A8

[iv]https://dorar.net/akhlaq/10/%D9%81%D8%B6%D8%A7%D8%A6%D9%84%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%AE%D9%84%D8%A7%D9%82%D8%A7%D9%84%D8%AD%D8%B3%D9%86%D8%A9

Leave a Comment