Khoiru jaliisin fiz zamaani kitaabun adalah salah satu mahfudzat tentang ilmu yang sangat terkenal. Mahfudzat ini membahas tentang keutamaan buku dan membaca buku.
Karenanya, kami mengulas arti Khoiru jaliisin fiz zamaani kitaabun, tulisan arab, penjelasan, serta kandungannya.
Berikut ulasan selengkapnya:
Tulisan Arab Khoiru Jaliisin Fiz Zamaani Kitaabun
Tulisan Arab Khoiru Jaliisin Fiz Zamaani Kitaabun (Sebaik baiknya teman duduk adalah buku)
Khairu jaliisin fiz zamaani kitabun
Arti Khoiru Jaliisin Fiz Zamaani Kitaabun
Artinya:
Sebaik-baik teman duduk di setiap waktu adalah buku.
Makna Khoiru Jaliisin Fiz Zamaani Kitaabun
Ya, memang benar. Buku tidak akan pernah marah dan jengkel kepada kita. Dia akan senantiasa ikut kemana pun kita pergi tanpa pernah protes dan mengeluh sama sekali.
Dia tidak pernah menganggu kita, bahkan selalu memberi manfaat kepada kita.Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari berteman dengan buku di setiap waktu.
Bahkan yang ada adalah kegembiraan dan kesenangan dalam kalbu. Tidak mengherankan bila para ulama, tokoh Islam pada masa lalu dan sekarang, bahkan para cendekiawan non Muslim pun tahu persis nilai dari senantiasa berteman dengan buku.
Penjelasan Sebaik-Baik Teman Duduk Adalah Buku
Dalam buku La Tahzan, Dr. ‘Aidh Al-Qarni menerangkan dengan sangat menarik bagaimana sebaik sebaik teman di setiap waktu adalah buku. Dr. ‘Aidh Al-Qarni mengatakan:
”Di antara sebab kebahagiaan adalah meluangkan waktu untuk mengkaji, menyempatkan diri untuk membaca dan mengembangkan kekuatan otak dengan hikmah-hikmah.
Al-Jahizh menasehatkan untuk senantiasa membaca dan mengkaji agar anda bisa mengusir kesedihan. Katanya, “Buku adala teman duduk yang tidak akan memujimu dengan berlebihan, sahabat yang tidak akan menipumu dan teman yang tidak membuatmu bosan.
Dia adalah teman yang sangat toleran yang tidak akan mengusirmu. Dia adalah tetangga yang tidak akan menyakitimu. Dia adalah teman yang tidak akan memaksamu mengeluarkan apa yang anda miliki.
Dia tidak akan memperlakukanmu dengan tipu daya, dia tidak akan menipumu dengan kemunafikan dan tidak akan membuat kebohongan.”
Buku adalah sesuatu yang jika anda pandang maka akan memberikan kenikmatan yang panjang. Dia akan menajamkan kemampuan intelektual, membuat lidah tidak kelu, dan membuat ujung jemari semakin indah.
Dia akan memperkaya ungkapan-ungkapan anda, akan menenangkan jiwa dan akan melapangkan dada. Buku akan memberikan ‘penghormatan orang-orang awam dan persahabatan dengan raja-raja” kepada anda.
Dengannya Anda akan mengetahui sesuatu hanya dalam sebulan. Satu hal yang tidak bisa anda dapatkan dari mulut orang selama satu masa. Dengannya Anda juga bisa menghindarkan hutang dan kesusahan mencari rezeki.
Dengan buku, Anda tidak harus bersusah-susah menghadap seorang pengajar yang mencari makan dari honor mengajar, tidak harus belajar dari orang yang secara akhlak lebih rendah dari anda dan tidak harus duduk bersama orang-orang yang hatinya penuh kedengkian dan orang-orang yang kaya.
Buku adalah sesuatu yang akan senantiasa taat baik di siang hari maupun di malam hari. Dia akan ikut saja baik dalam perjalanan maupun ketika berada di rumah. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak akan terkena kelelahan malam.
Dia adalah guru yang jika anda membutuhkannya maka ia tidak akan merasa malu. Dan jika anda meninggalkannya untuk ganti materi, maka dia tidak akan memutuskan faedahnya. Walaupun anda meninggalkannya dia akan selalu taat.
Walaupun ada angin yang menyerang anda maka dia tidak akan berpaling. Kesendirian anda tidak akan membahayakan selama anda selalu bersamanya dan tidak akan memaksa anda untuk duduk bersama orang-orang yang jelek perangainya.
Kita sadar bahwa buku adalah pilihan terbaik, bagi orang-orang yang kosong untuk menghabiskan waktu siangnya dan bagi orang-orang yang suka bersenang-senang untuk menghabiskan malam-malam mereka.
Buku adalah sesuatu yang tanpa mereka sadari memberikan dorongan untuk mencoba, menggunakan nalarnya, membentuk kepribadiannya, menjaga kehormatan mereka, meluruskan agama mereka dan mengembangkan harta mereka.[i]
Manfaat Buku sebagai Teman Duduk
Bila itu tadi tentang keutamaan buku, lantas apa sajakah manfaat yang akan didapatkan oleh seseorang yang suka membaca?
Manfaat membaca sangatlah banyak. Dr. ‘Aidh Al-Qarni menjelaskannya sebagai berikut:
- Membaca dapat mengusir perasaan was-was, kecemasan dan kesedihan.
- Membaca dapat menghindarkan seseorang agar tidak tenggelam dalam hal-hal batil.
- Membaca dapat menjauhkan kemugkinan seseorang untuk berhubungan dengan orang-orang yang menganggur dan tidak memiliki aktifitas.
- Membaca dapat melatih lidah untuk berbicara dengan baik, menjauhkan kesalahan ucapan dan menghiasinya dengan balaghah (keindahan dalam berbahasa-terkait sastra bahasa) dan fashahah (kefasihan dalam bicara) .
- Membaca dapat mengembangkan akal,mencerahkan pikiran dan membersihkan hati nurani.
- Membaca dapat meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan daya ingat serta pemahaman.
- Dengan membaca, prang dapat mengambil pelajaran dari pengalaman orang lain, kebijaksanaan kalangan bijak bestari dan pemahaman ulama.
- Mematangkan kemampuan seseorang untuk mencari dan memproses pengetahuan, untuk mempelajari bidang-bidang pengetahuan yang berbeda dan penerapannya dalam kehidupan nyata.
- Menambah keimanan, khususnya ketika membaca buku-buku karangan kaum Muslimin. Sebab, buku merupakan pemberi nasehat yang paling agung, pendorong jiwa yang paling besar dan penyuruh kepada kebaikan yang paling bijaksana.
- Membaca dapat membantu pikiran agar lebih tenang, membuat hati agar lebih terarah dan memanfaatkan waktu agar tidak terbuang percuma.
- Membaca dapat membantu memahami proses terjadinya kata secara lebih detil, proses pembentukan kalimat, untuk menangkap konsep dan untuk memahami apa yang berada di balik tulisan.[ii]
Dari paparan tersebut, jelas sekali kebenaran mahfuzhat sebaik-baik teman di setiap waktu adalah buku. Semoga kita semua terdorong untuk menjadi pecinta buku dan suka membaca buku.
Namun harus dipastikan buku yang dibaca adalah buku yang bermanfaat dan bergizi tinggi buat hati dan pikiran.
Bukan novel picisan yang mengumbar syahwat, atau buku yang membahas ilmu yang sama sekali tidak bermanfaat dan hanya ada madharat di dalamnya yaitu ilmu tentang sihir dan perdukunan atau ilmu hitam. Wallahu a’lam.
Tulisan Khoiru Jaliisin Fiz Zamaani Kitaabun pertama kali diunggah pada 10 November 2021
[i] La tahzan, Jangan Bersedih ! Dr. ‘Aidh Al-Qarni, Qisthi Press, Jakarta, 2004, hal. 128-129 secara ringkas.
[ii] Ibid, hal. 130-132.